Tag Ind1 Ind2 Isi
LEADER 02043cam a2200325 a 4500
001 INLIS000000000662754
005 20190225075409.0
006 aa###g#b####000#0#
007 ta
008 150730s2014####jkia###g#b####000#0#ind##
020 # # $a 978-979-709-876-6
035 # # $a 0010-0715000146
040 # # $a JKPNPNA$b ind
082 # 4 $a 629. 130 72 $2 [23]
084 # # $a 629.130 72 CHA b
100 0 # $a Chappy Hakim, $d 1947- $e pengarang
245 1 0 $a Believe it or not : $b dunia penerbangan Indonesia terbang aman dan nyaman walau banyak masalh / $c Chappy Hakim
264 # 1 $a Jakarta : $b Kompas, $c 2014
264 # 4 $a © 2014, Chappy Hakim
300 # # $a xviii, 182 halaman : $b ilustrasi ; $c 21 cm
336 # # $a teks $2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara $2 rdamedia
338 # # $a volume $2 rdacarrier
500 # # $a Indeks
504 # # $a Bibliografi : halaman 173-178
520 # # $a Sudah hampir 70 tahun, sejak tahun 1946 sampai saat ini, kita justru harus minta izin kepada otoritas penerbangan Singapura jika ada pesawat kita yang mau terbang dari Tanjung Pinang ke Pekanbaru di wilayah kedaulatan Republik Indonesia sendiri. Hal sama juga berlaku bagi penerbangan dari Pulau Natuna ke Batam dan penerbangan-penerbangan lain di kawasan Selat Malaka. Dalam 15 tahun terakhir, meski sudah amat nyata pertumbuhan penumpang pesawat terbang terus meningkat setiap tahun, hal ini tak kunjung mendapat perhatian. Akibatnya, bandara Cengkareng terpaksa harus melayani penumpang yang jumlahnya sampai tiga kali lipat dari kapasitas maksimumnya. Meski sudah lebih dari 60 tahun, manajemen pelayanan penerbangan kita belum juga mampu menyatukan airport tax (passenger service charge) ke dalam harga tiket pesawat. Malah, Garuda yang sudah sukses menjalankannya selama dua tahun ‘dipaksa’ ke pelayanan dengan pembayaran airport tax terpisah, yang artinya kembali ke cara pelayanan penerbangan yang ‘primitif’.
650 # 4 $a Penerbangan $x Penelitian
850 # # $a JKPNPNA
990 # # $a 201500103012357
990 # # $a 201900103019447