Tag Ind1 Ind2 Isi
LEADER 02163cam a2200397 a 4500
001 INLIS000000000889727
005 20220623143838.0
006 a g b 000 0
007 ta
008 211224s2018 jti g b 000 0 ind
020 # # $a 978-602-5731-34-1
035 # # $a 0010-0219012050
040 # # $a JKPNPNA $b ind $e rda
082 0 4 $a 297.51 $2 [23]
084 # # $a 297.51 FAI m
090 # # $a CB-D.12 2018-033189
100 0 # $a Faidatur Robiah, $d 1989-
245 0 0 $a Menghidupkan hati menyambut seruan Ilahi / $c Faidatur Robiah
250 # # $a Cetakan Pertama, November 2018
264 # 1 $a Solo : $b Tinta Medina, $c 2018
300 # # $a x, 182 halaman ; $c 21 cm
336 # # $a teks $2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara $2 rdamedia
338 # # $a volume $2 rdacarrier
504 # # $a Bibliografi : halaman 179-180
520 # # $a Ke manakah kita saat adzan diperdengarkan? Apakah langsung bergegas memenuhi seruan? Bukan. Sering kali ketika panggilan adzan berkumandang, kita tetap sibuk dengan pekerjaan atau asyik mengobrol dengan teman. Seolah kita memang lebih memilih mereka daripada mengutamakan panggilan Tuhan. Akibatnya, sering kali berbagai alasan dilontarkan, ”Ah, aku masih sibuk, pekerjaanku menumpuk, badanku lelah, atau jarak masjid terlalu jauh. Tuhan, aku shalat sendiri saja sekarang. Ke masjid, lain kali saja, ya.” Terlalu banyak kita berujar ”lain kali” kepada Tuhan hingga kita lupa bahwa pernah berjanji untuk selalu taat dan patuh kepada-Nya. Barulah kita tersadar, sangatlah jarang kaki kita melangkah ke masjid-Nya untuk menunaikan shalat berjama’ah. Buku ini hadir bak sebuah tamparan bagi kita. Betapa kita sering menomorduakan panggilan Tuhan melalui seruan adzan dengan berbagai alasan. Masih banyak di antara kita yang menganggap bahwa shalat bisa di mana saja, tak perlulah bersusah payah datang menuju masjid-Nya.
650 # 4 $a Ibadah (Islam)
650 # 4 $a Akhlak mulia
650 # 4 $a Iman kepada Allah
650 # 4 $a Kebahagiaan
650 # 4 $a Salat
850 # # $a JKPNPNA
990 # # $a 201800101071717
999 # # $a 201800101071718
999 # # $a CB-D.12 2018-033189
999 # # $a 201800101071717