Tag Ind1 Ind2 Isi
LEADER 03154cam a2200373 a 4500
001 INLIS000000000876102
005 20190529135932.0
006 aa###g#b####000#0#
007 ta
008 190401s2016####yoia###g#b####000#0#ind##
020 # # $a 978-602-401-618-0
035 # # $a 0010-0119005393
040 # # $a JKPNPNA $b ind$e rda
082 # 4 $a 658.81 $2 [23]
084 # # $a 658.81 JUN p
100 0 # $a June Cahyaningtyas $e pengarang
245 1 0 $a Place branding dalam hubungan international / $c June Cahyaningtyas, Sri Issundari
250 # # $a Cetakan Pertama
264 # 1 $a Yogyakarta : $b Deepublish , $c 2016
264 # 4 $c © 2016
300 # # $a viii, 83 halaman : $b ilustrasi ; $c 23 cm
336 # # $a teks $2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara $2 rdamedia
338 # # $a volume $2 rdacarrier
504 # # $a Bibliografi : halaman 80-83
520 # # $a Buku ini dilatarbelakangi oleh menjamurnya fenomena place branding di berbagai tempat di dunia, mulai dari tingkat negara maupun kota, serta masih kurangnya literatur mengenai place branding dalam studi Hubungan Internasional. Dengan mengambil kasus re-branding Jogja Istimewa di Daerah Istimewa Yogyakarta, buku ini menguraikan sejumlah isu yang melingkupi branding dan upaya mengkaji branding di level daerah (sub-state) dalam kerangka studi Hubungan Internasional. Sejumlah isu yang dimaksud meliputi kesesuaian antara citra dan identitas yang melekat bersama branding, kesesuaian antara motto dengan implementasi kebijakan branding di lapangan, serta potensi pengembangan branding sebagai visi pembangunan daerah yang berkelanjutan. Premis kunci dari place branding adalah reputasi tempat, sehingga untuk membuat sebuah branding menjadi efektif, ia harus didukung oleh strategi komunikasi yang berbasis pada nilai-nilai dasar dan substansi tempat yang mengomunikasikan pesan tersebut. Dalam konteks negara maupun daerah, pilihan atas nilai nilai dasar yang ingin ditonjolkan melalui identitas negara atau daerah dalam hal ini menjadi sangat krusial bagi pembangunan citra yang diharapkan. Komitmen atas pilihan atas nilai-nilai dasar itulah yang menentukan lingkup kebijakan yang harus ditaati oleh para pengambil kebijakan di berbagai tingkat. Selanjutnya, dalam rangka memberikan merek untuk dirinya, suatu tempat membutuhkan kebijakan komunikasi yang terintegrasi atau kerangka kerja yang mengkoordinasikan cara tempat tersebut memerankan atau menggambarkan dirinya. Selain harus mudah diingat, gambaran tersebut haruslah konsisten agar kuat dan tidak hanya bagus untuk segi pariwisata dan bisnis, melainkan juga untuk ekosistem branding yang diwakilinya, yakni masyarakat dengan cipta, rasa, karsanya, serta lingkungan alam yang menjadi tempat tinggalnya. Buku ini merupakan buku hasil penelitian yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
650 # 4 $a Pemasaran
650 # 4 $a Pemasaran jarak jauh
700 0 # $a Sri Issundari $e penulis
850 # # $a JKPNPNA
990 # # $a 201900103013899
990 # # $a 201900103013900
990 # # $a 201900103013898
990 # # $a 201900103013897