Tag Ind1 Ind2 Isi
LEADER 01835cam a2200337 a 4500
001 INLIS000000000870496
005 20190123071415.0
006 aa g 000 |
007 ta
008 190123s2017 yoia g 000 | ind
020 # # $a 978-602-6673-66-4
035 # # $a 0010-1218006955
040 # # $a JKPNPNA$b ind
082 0 # $a 92 (Hamka) $2 [23]
084 # # $a 92 (Hamka) EMH h
100 0 # $a Emhaf
245 1 0 $a Hamka: $b retorika Sang Buya/ $c penulis, Emhaf; penyunting, Sony Adams
264 # 1 $a Yogyakarta: $b Sociality, $c 2017
264 # 2 $a Yogyakarta : $b PT Anak Hebat Indonesia
300 # # $a 304 halaman : $b ilustrasi ; $c 20 cm
336 # # $a teks $2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara $2 rdamedia
338 # # $a volume $2 rdacarrier
504 # # $a Bibliografi : halaman 302-303
520 # # $a Hamka menulis dengan melakukan perantauan. Melalui perantauan, ia mendapatkan banyak kontak pemikiran dan kebudayaan. Sebagai seorang nasionalis, peran sertanya dalam menjadi ketua MUI tidak dapat dipungkiri, ia berani memberikan kritik kepada presiden Soekarno, meski setelah itu ia dipenjara. Tidak ada dendam yang dilahirkan oleh Hamka. Ia tetap menulis meskipun di dalam penjara. Ia menuntaskan tafsir Al-Azhar di dalam selnya. Dan, ketika ia bebas, ia sama sekali tidak merasa benci kepada Soekarno. Bahkan, pada kematian Soekarno, Hamka-lah yang menyalatinya. Perjalanan yang menjadikannya penulis sekaligus Ulama, dan lebih dari itu sebagai penjaga adat Minangkabau, telah menjadikan Hamka sebagai Hamka yang dikenal saat ini. Tulisan dan pemuikirannya abadi meskipun raganya telah mendekam di liang lahat.
600 0 0 $a Hamka, $d 1908-1981 $v biografi
700 0 # $a Sony Adams
990 # # $a 201800103062052
990 # # $a 201800103062053
990 # # $a 201800103062055
990 # # $a 201800103062054