Sampul
Cite This                Tampung       
Jenis Bahan Monograf
Judul Sehat dengan shalat / Amir Saleh, Ahmed Saleh ; penerjemah, Tim Qum Institut, Jenal Aripin, Rashid Satari, Sarah Abdurrahmah ; penyunting, Teguh Hudaya, Rashid Satari
Judul Asli Shihhatuka fi shalatika, tathbiqatu al tibb al ashil (al badil) fi thaharatu wa al shalatBibliografi : hlm.
Judul Seragam
Pengarang Saleh, Amir
Rashid Satari
Teguh Hudaya
Sarah Abdurrahmah
Jenal Aripin
Saleh, Ahmed
Edisi
Pernyataan Seri
Penerbitan Bandung : Salamadani, 2013.
Deskripsi Fisik xx, 298 hlm. ; ilus. ; 19 cm.
Jenis Isi
Jenis Media
Jenis Wadah
Informasi Teknis
ISBN 978-602-7817-45-6
ISSN
ISMN
Subjek Salat - Aspek kesehatan
Abstrak Dari ibadah salat ini, terungkap fakta-fakta ilmiah yang telah mencengangkan masyarakat modern. Fakta tersebut mengungkapkan bahwa salat tidak hanya bermanfaat bagi spiritual manusia semata, salat juga dapat menyehatkan tubuh manusia. Buku ini menjelaskan fungsi dan manfaat gerakan salat bagi kesehatan manusia dengan lugas dan tuntas. Dalam pelaksanaannya, gerakan wudu dan salat mampu menyehatkan tubuh apabila dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai ajaran Rasulullah Saw. Manfaat salat yang diungkap dalam buku ini antara lain: Salat berperan aktif menurunkan tekanan darah dan mengobati penyakit lambung; Salat membantu penyembuhan diabetes dan pemulihan luka pada tubuh. Pada saat salat dengan khusyuk, aktivitas otak meningkat positif; Salat mencegah penyakit punggung, terutama untuk orang yang sudah salat sebelum usia 10 tahun; Wudu mencegah sel kanker kulit akibat sengatan matahari, terutama sinar ultraviolet. Ajaran Islam, meskipun fokus utamanya ada pada dimensi ta'abbud, tetapi ada bagian kecil—jika tidak bagian yang sangat besar—manfaat untuk merealisasikan dan memperkuat kesehatan dengan beragam fenomenanya, melalui ibadah shalat dan hal-hal yang menjadi pengiringnya. Dalam Shahih Muslim tercantum hadis dari Abu Hurairah r.a. bahwasannya Nabi Saw. bersabda, "Bagaimana pendapat kalian jika ada sungai di depan rumah salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi di dalamnya sebanyak lima kali dalam sehari? Apakah menurut kalian masih akan ada kotoran yang tersisa di tubuhnya?" Para sahabat menjawab, “Sudah tentu tidak akan ada kotoran yang tersisa di tubuhnya." Nabi Saw. bersabda, "Inilah perumpamaan shalat lima waktu yang menghapus kesalahan dan dosa. Selain itu, shalat juga berperan dalam memperbaiki keseimbangan motorik manusia sepanjang hari jika shalat dilakukan dengan dua syarat; tasyabuh (meniru; memiripkan) dan dawam (berkesinambungan). Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda, "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat. Allah Swt. berfirman, Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat, mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya (QS Al-Ma'arij [70]; 22-23), Dua syarat ini merupakan prinsip dasar dalam olahraga. Adapun untuk membuahkan hasil yang terbaik atau mencapai level tertinggi atau jarak terpanjang, gerakan-gerakan olahraga haruslah dilakukan secara cermat dan teratur. Dengan adanya kekurangan dalam pelaksanaan latihan ini, akan menyebabkan hasil yang kurang maksimal. Karena shalat adalah ibadah yang dilakukan oleh tubuh dan memiliki persiapan-persiapan khusus, seperti berwudhu dan menunggu waktu shalat serta menyempurnakan semua rukunnya maka kami merasa perlu untuk menjelaskan secara khusus keterkaitan shalat dengan sistem otot manusia. Selain itu, akan pengaruhnya terhadap otot sehingga faedah shalat akan semakin menyeluruh dengan membuminya ilmu shalat pada aplikasi keseharian kehidupan kita. Bagaimanapun, beramal dengan pemahaman jauh lebih baik daripada beramal tanpa pemahaman. Otot yang tersusun di sekitar struktur tulang sangat memungkinkan untuk rnelakukan berbagai gerakan. Otot-otot ini kemudian diklasifikasikan menjadi dua, yaitu otot sinergis dan otot antagonis yang menyebabkan kelancaran kinerja otot dalam sistem kerja sama yang integral. Sehingga, mewujudkan fungsi tonus dalam menjaga keseimbangan postur tubuh dan keteraturan sistem persepsi otot. Ketika kita berjalan di atas bumi, kita tidak perlu melihat terus ke bawah untuk meyakinkan tanah yang akan kita pijak di setiap langkahnya. Karena kebebasan inilah, kita merasa yakin bahwa otot merasa dan mempersepsi. Persepsi otot adalah kepekaan otak untuk mengetahui kondisi otot dan apa yang dikerjakannya, tanpa harus ada instruksi khusus untuk mengerjakan hal ini. Hal ini dikarenakan dalam otot spindle terdapat reseptor yang disebut stretch receptors. Fungsi umum reseptor sensoris adalah mengidentifikasi perubahan-perubahan, sementara fungsi stretch receptors adalah mencermati perubahan panjang otot saat meregang. Kemudian, otot sensoris akan menerjemahkannya sehingga otak mampu mengetahui kondisi otot.
Catatan Judul asli : Shihhatuka fi shalatika, tathbiqatu al tibb al ashil (al badil) fi thaharatu wa al shalat
Teks dalam bahasa Indonesia, diterjemahkan dari bahasa Arab
Bibliografi : hlm. 290-298
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Umum
Lokasi Akses Online
 
 

Karya Terkait

  • Rezeki melejit lewat jalur langit : keutamaan dan mukjizat Shalat Dhuha / Jumadi Abu Ayyasy Fachri ; penyunting, Taufiq Atho'urrohman
  • Berkahing pekarangan / ingkang ngimpoen Mas Saleh
  • Orde baru Islam / Saleh A. Nahdi; penyunting, Faisal Saleh
  • 23 salat sunah menurut empat imam mahzab / Zamzani Saleh, Endra Kusnawan
  • Jihad Fi-Sabilillah masa kini / Saleh A. Nahdi ; penyunting, Faisal Saleh
  • Pengobatan tradisional secara Islam /K. Mudakir, Moh. Saleh
  • Rumi / Malot ; dikisahkan kembali oleh Adam Saleh
  • Rumi / Malot : dilakukan kembali oleh Adam Saleh
  • Raden Saleh, 1807-1880 : perintis seni lukis di Indonesia, the precursor of painting in Indonesia / compiled, Bahaudin Marasutan
  • Mahabarata /M. Saleh