Abstrak |
Naskah berisi teks Babad Banyumas. Ceritanya, yang tersusun dalam 23 pupuh, meliputi dari masa Nabi Sis pada jaman kenabian dahulu, sampai dengan Raffles berada di Jawa pada tahun 1815. Pengarang teks, ataupun tempat penulisan, tidak diketahui. Setelah teks pokok terdapat tambahan teks prosa melengkapi babadnya, yang disusun oleh R. Adipati Mertadireja, Bupati Banyumas. Kebanyakan isi teks tambahan tersebut menyangkut masalah silsilah bupati Banyumas sampai dengan tahun 1879 ketika Mertadireja sendiri dilantik sebagai bupati. |
Catatan |
Naskah berbentuk Macapat/Prosa Kertas Eropa polos dengan cap -. Naskah kertas masih utuh, tulisan jelas terbaca, dengan menggunakan tinta hitam. Pada sebelah kanan tulisan Jawa ada keterangan isi dengan huruf latin dan menggunakan pensil hitam. Naskah sudah banyak berlubang karena dimakan insek. Kertas naskah dengan kertas bergaris. Kulit luar naskah berwarna kecoklatan. Judul dalam teks: -.Judul luar teks: Babad Banyumas. hlm. yg ditulis: ii + 81 hlm. kosong: ii, iv. ihat ringkasan dalam makalah Knebel tentang Babad Banyumas (1901) serta uittreksel Poerbatjaraka pada dokumen arsip Ruang Naskah no. R-015, khususnya pada h.132-138. AWAL TEKS: Ing sarkara kang sinawung gendhing, sujarahe kang para Narendra, nusajawa sadayane, kang mengkoni kaprabun, amurwani ing tanah Jawi, putra jeng Nabi Adam, hyang esis puniku, sampun kaliru ing tompa, Sang Hyang Esis kalawan Jeng Nabi Esis, yekti loro nyatanya. AKHIR TEKS: ngkang rayi Kanjeng Raden Tumenggung Cakra Nagara dados Wedana ing Sukaraja, gumantos Bupati ing Purwakerta nama Kanjeng Raden Tumenggung Cakra Saputra, wolung tahun lereh, kagantosan Kanjeng Raden Mas Tumenggung Cakra Kusuma, putra Cakra Nagaran ingkang lereh ing ngajeng wau.
|