Abstrak |
Agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting, utamanya sebagai landasan spiritual, moral, dan etika dalam pembangunan nasional. Agama sebagai sistem nilai seharusnya dipahami dan diamalkan oleh setiap individu, keluarga, masyarakat, serta menjiwai kehidupan Berbangsa dan bernegara. Untuk itu pembangunan agama perlu mendapat perhatian lebih besar, baik yang berkaitan dengan Penghayatan dan pengamalan agama, pembinaan pendidikan agama, maupun pelayanan kehidupan beragama. Buku ini merupakan kajian kritis perihal pembelajaran keagamaan, dengan pola pengajaran yang kini umum dan dangkal di pelbagai lembaga pendidikan, khusunya tingkat menengah atas. Karenanya, buku ini menjadi oase penyegar, di tengah banalitas proses pembelajaran keagamaan, yang konon kerap menjadikan seseorang mudah bosan. Bahkan, malah justru menjadikannya tertutup terhadap perbedaan. Di antara penyebab rendahnya pemahaman keagamaan, juga implementasinya di dalam keseharian hidup, adalah oleh sebab agama hanya diajarkan, bukan ditauladankan. Inilah penyebab seseorang kurang antusias dan kurang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan. Satu di antara upaya solusi problem tersebut adalah penerapan pembelajaran pembiasaan (habituasi) plus keteladanan.Buku ini berkesimpulan bahwa implementasi aktivitas keagamaan dengan pendekatan pembiasaan, memberikan input positif terhadap aktualisasi nilai-nilai dan keberagamaan pelajar. |