Abstrak |
Kurkumin dikenal sebagai bahan alami yang memiliki aktivitas biologis yang terdapat dalam rimpang kunyit dan temulawak. Kurkumin adalah komponen utama dari turmeric. Telah diketahui bahwa kurkumin memiliki spectrum aktivitas biologis yang luas seperti antifungal, antidiabetes, antioksidan, anti-inflammatory, dan antibakteri. Selain di Indonesia, kurkumin juga digunakan secara luas di Asia sebagai obat tradisional. DI Indian, kurkumin digunaan sebagai pengobatan penyakit ductus biliaris, infkuenza, gangguan hepar dan sinusitis. Di Cina dan Thailand, kurkumin digunakan untuk pengobatan acne vulgaris abdominal pain dan icterus. Beragam studi telah dilakukan untuk mempelajari kunyit dan kurkumin untuk menunjukkan potensinya sebagai antifungal. Studi penambahan bubuk kurkumin pada kultur menunjukkan bahwa kurkumin pada 0.8 dan 1.0 g/L memiliki aktivitas inhibisi terhadap kontaminasi fungi (Moghadamtousi et al., 2014). Aktivitas inhibisi kurkumin terhadap P. brasiliensis 17 kurang lebih sama seperti fluconazole. Bahkan Fluconazole 4-kali lipat lebih lemah dibandingkan kurkumin dalam menghambat pertumbuhan Pb18 dan B339 P. Brasiliensis (Martins et al., 2009) |