Jenis Bahan |
Monograf |
Judul |
Sherlock holmes : the valley of fear/ Sir Arthur Conan Doyle ; penerjemah, Albert ; penyunting, Satya ; ilustrasi, Sekar Bestari |
Judul Asli |
Sherlock Holmes : The Valley of Fear
|
Judul Seragam |
|
Pengarang |
Doyle, Arthur Conan Sir (penulis) Albert (penerjemah) Satya (penyunting) Sekar Bestari (ilustrasi)
|
Edisi |
Cetakan pertama, 2019 |
Pernyataan Seri |
|
Penerbitan |
Yogyakarta : Solusi Mitra Media, 2019
|
Deskripsi Fisik |
vi, 262 halaman : ilustrasi ; 19 cm
|
Jenis Isi |
teks
|
Jenis Media |
tanpa perantara
|
Jenis Wadah |
volume
|
Informasi Teknis |
|
ISBN |
978-602-5868-65-8
|
ISSN |
|
ISMN |
|
Subjek |
Novel Inggris
|
Abstrak |
“Everything comes in circles, JI...) The old wheel turns, and the same spoke comes up. It's all been done before, and will be again.” —-Sherlock Holmes “Kami bisa berjalan lebih baik tanpa kehadiranmu, Kapten Marvin,” kata McGinty dingin, "karena kami memiliki kesatuan polisi sendiri di kota ini, dan tidak perlu mengimpor dari mana pun. Kau ini cuma alat bayaran kapitalis, disewa mereka untuk memukul atau menembak warga negara yang lebih miskin." kxk Sir Arthur Conan Doyle secara keseluruhan telah menuliskan empat novel dan lima puluh enam cerita pendek yang terbagi dalam lima seri. “The Valley of Fear” merupakan novel terakhirnya dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1914. Novel ini didasarkan pada eksploitasi kehidupan nyata dari Molly Maguires dan agen Pinkerton, James McParland. Pada awal cerita, Sherlock Holmes menerima pesan dari Fred Porlock, agen Profesor Moriarty. Porlock sesekali mengirimkan informasi dengan maksud menentang kecerdasan Holmes. Bersama Watson, Holmes menguraikan pesan Porlock, dan hasilnya menunjukkan bahwa seorang pria bernama John Douglas yang berada di Birlstone dalam bahaya. |
Catatan |
Judul asli : Sherlock Holmes : The Valley of Fear
|
Bahasa |
Indonesia |
Bentuk Karya |
Bukan fiksi |
Target Pembaca |
Umum |
Lokasi Akses Online |
|