Jenis Bahan |
Monograf |
Judul |
Kakawin sutasoma / Mpu Tantular ; penerjemah, Dwi Woro Retno Mastuti, Hastho Bramantyo ; penyunting, Tim Sutasoma |
Judul Asli |
|
Judul Seragam |
|
Pengarang |
Mpu Tantular (pengarang) Dwi Woro Retno Mastuti, 1959- (penerjemah) Hastho Bramantyo, 1976- (penerjemah) Tim Sutasoma (penyunting)
|
Edisi |
Cetakan kedua, Komunitas Bambu, Januari 2019 |
Pernyataan Seri |
|
Penerbitan |
Depok : Komunitas Bambu, 2019.
|
Deskripsi Fisik |
xxvi, 542 halaman ; 21 cm
|
Jenis Isi |
teks
|
Jenis Media |
tanpa perantara
|
Jenis Wadah |
volume
|
Informasi Teknis |
|
ISBN |
978-602-9402-94-0
|
ISSN |
|
ISMN |
|
Subjek |
Kesusastraan Jawa
|
Abstrak |
Kakawin Sutasoma yang ada di hadapan pembaca ini merupakan karya Mpu Tantular yang digubah sekitar abad ke-14. Ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dalam bentuk puisi dengan metrum India. Di dalam karya ini terdapat kalimat bhineka tunggal ika yang tersemat pada lambang negara Pancasila. Bangsa Indonesia sangat mengenal kalimat tersebut. Namun, dari mana dan seperti apa kakawin Sutasoma yang menjadi sumber inspirasi yang menggambarkan persatuan dan kesatuan itu, tidak banyak yang tahu. Penggarapan kakawin Sutasoma pernah dilakukan oleh Ida Bagus Sugriwa (1956). J. Ensink (1967), dan Dr. Soewito Santoso (disertasi, 1975). Setelah itu beberapa artikel kecil ditulis oleh I Gusti Ngurah Bagus (1985). Kami tergugah untuk menghadirkan kembali karya agung ini kepada masyarakat di tengah derasnya terjemahan karya-karya sastra berbahasa asing. Sementara itu, tumpukan karya sastra klasik yang digubah oleh para penyair besar di nusantara teronggok tak tersentuh dan berdebu. Dari sebuah perenungan yang panjang, kami sajikan Kakawin Sutasoma cetakan pertama di hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64 tahun, tanggal 17 Agustus 2009, dan kemudian cetakan kedua di awal tahun 2019. Kami mencoba memberi apa yang kami bisa berikan kepada bangsa ini. Enam ratus tahun yang lalu Kakawin Sutasoma digubah oleh Mpu Tantular dengan mengemban misi persatuan Siwa-Buddha. Ajaran moral dan pekerti yang terkandung didalamnya senantiasa memperkaya relung-relung batin bangsa Indonesia. |
Catatan |
|
Bahasa |
Indonesia |
Bentuk Karya |
Bukan fiksi |
Target Pembaca |
Kelompok khusus |
Lokasi Akses Online |
|