Sampul
Cite This                Tampung       
Jenis Bahan Monograf
Judul Jalan sunyi kompromi tujuh kata Piagam Jakarta / Didik Hariyanto ; editor, Hilmy Firdausy
Judul Asli
Judul Seragam
Pengarang Didik Hariyanto (pengarang)
Hilmy Firdausy (editor)
Edisi Cetakan pertama, Agustus 2020
Pernyataan Seri
Penerbitan Tangerang Selatan : GDN, 2020
Deskripsi Fisik vi, 200 halaman ; 20 cm
Jenis Isi teks
Jenis Media tanpa perantara
Jenis Wadah volume
Informasi Teknis
ISBN 978-602-50608-5-4
ISSN
ISMN
Subjek Pancasila
Indonesia -- Pendudukan Jepang, 1942-1945 -- Politik dan pemerintahan
Indonesia -- Sejarah
Abstrak Buku yang berjudul Jalan sunyi kompromi tujuh kata Piagam Jakarta menceritakan tentang rumusan dasar negara secara otentik dan objektif merupakan keniscayaan agar bangsa ini tidak tersesat seperti kera yang meraung-raung di kegelapan serta membahas dinamika pergulatan pemikiran tentang konsep dasar negara dari para pendiri bangsa mulai dari perumusan Pancasila 1 Juni 1945 “pidato Soekarno”, rumusan Pancasila 22 Juni 1945 “Piagam Jakarta” hingga rumusan Pancasila 18 Agustus 1945 sebagaimana tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 perhatian khusus pada pergumulan pemikiran tentang Piagam Jakarta yang hingga kini masih menjadi perdebatan. Lika-liku penghapusan tujuh kata Piagam Jakarta merupakan sebuah refleksi dari eksistensi Indonesia sebagai bangsa hal yang paling mencolok yang dipancarkan oleh tabiat para pendiri bangsa adalah keinginan untuk bersatu jika kita peras Rangkaian peristiwa penghapusan tujuh kata Piagam Jakarta Maka hasilnya adalah persatuan para pendiri bangsa sangat sadar bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dalam segala hal, maka persatuan adalah pondasi yang sangat penting bagi berdirinya bangsa ini. Indonesia masih bisa berdiri kokoh di usia 75 tahun tidak lain karena keinginan bersatu yang masih mengalir dalam Sanubari masyarakat. Pancasila berhasil menjadi Kamen Denominator yang menjembatani semua perbedaan yang ada mengenai kondisi kondisi yang menyimpang dari semangat Piagam Jakarta yang senantiasa menghantui masyarakat ketika berbicara persatuan maka dalam satu tarikan nafas harus menyebut ketuhanan kemanusiaan kerakyatan dan keadilan sekaligus persatuan tidak bisa berdiri sendiri masing-masing sila harus senantiasa mempengaruhi dipengaruhi oleh sila yang lainnya.
Catatan Bibliografi : halaman 192-200
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi
Target Pembaca Umum
Lokasi Akses Online
 
 

Karya Terkait

  • UUD'45, Pancasila, butir-butir Pancasila, kabinet Pembanguna VI (Susunan, program, foto)
  • Membangun manusia Indonesia seutuhnya / disusun oleh Soedjono
  • Koperasi Indonesia : yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 / G. Kartasapoetra ... [et al]
  • Dee Idee
  • Lahirnya Panca Sila :pidato pertama tentang Pancasila yang diucapkan pada tg. 1 Juni 1945 oleh Bung Karno
  • UUD'45, Pancasila, butir-butir Pancasila, kabinet pembangunan VI (susunan, program, foto)
  • Sosiologi pendidikan : teori dan aplikasi /
  • Lahirnya Panca Sila :pidato pertama tentang Pancasila yang diucapkan pada tg. 1 Juni 1945 oleh Bung Karno
  • Pancasila dan dalam undang-undang dasar 1945 /oleh Sudiman Kartohadiprojo
  • Pendidikan pancasila di Perguruan Tinggi) / Syahrial Syarbaini