Sampul
Cite This                Tampung       
Jenis Bahan Monograf
Judul Aksesibilitas tenurial dan tradisi pengelolaan lahan sawah dataran tinggi di Krayan / Moch Andri WP, Tutup Kuncoro
Judul Asli
Judul Seragam
Pengarang Andri WP, Moch. (pengarang)
Tutup Kuncoro (pengarang)
Edisi Cetakan pertama Desember 2015
Pernyataan Seri
Penerbitan Yogyakarta : Penerbit Kepel Press, 2015
Yogyakarta : Amara Books, 2015
© Penerbit Kepel Press
Deskripsi Fisik ix, 62 halaman : ilustrasi ; 23 cm
Jenis Isi teks
Jenis Media tanpa perantara
Jenis Wadah volume
Informasi Teknis
ISBN 978-602-356-085-1
ISSN
ISMN
Subjek Pertanian - Krayan - Penelitian
Abstrak Sistem mata pencaharian utama masyarakat Krayan adalah pertanian padi sawah dan padi lading. Perkembangan pertanian padi sawah di Krayan didukung oleh system pengairan alami yang terjadi pada dataran lembah atau cekungan di antara bukit dan perbukitan. Pada masa lalu, pola pertanian padi sawah dan padi lading ini telah mengidentifikasikan dua kelompok masyarakat Krayan yang berbeda secara tradisi, yaitu orang Lun Baa’ dan Lun Tana’. Lun Baa’ adalah kelompok masyarakat yang memilki tradisi pertanian menetap atau sawah. Lun Tana’ adalah orang yang memiliki tradisi perladangan atau pertanian lading berpindah. Perbedaan yang terjadi dalam tradisi pola pengelolaan lahan pertanian ini pada gilirannya kemudian juga mengidentifikasi perbedaan relative system tenurial atau penguasaan lahan yang berlaku di masing-masing kelompok. Sawah menjadi satu-satunya objek perorangan dalam system tenurial yang paling konkrit, dan lebih mencirikan adanya tradisi pemanfaatannya di masyarakat Krayan. Lokasinya berada di wilayah dataran tinggi pegunungan, areal lokasi lahan-lahannya berada pada lembah dataran di antara bukit dan perbukitan, terbagi pada bentang areal yang terpisah antarasatu sama lain, lahan sawahnya selalu tergenang air sepanjang tahun. Sistemirigasinya bersumber langsung pada hutan-hutan sekitar. Proses pemumpukanya pun sebatas dilakukan hanya dengan cara membiarkan kerbau masuk ke areal lahan-lahan sawahnya. Setiap tahapan pengolahan lahan-lahan sawahnya hingga saat ini masih tetap dilakukan secara sederhana, menggunakan alat-alat tradisional yang sederhana, dan dominan dilakukan oleh kaum perempuan. Dalam kurun waktu sejak relokasi dan masuknya Taman Nasional, jumlah pengadaan areal lahan-lahan baru di Krayan diperkirakan hanya mencapai sekitar 0,05 % dari total jumlah luas lahan-lahan sawahfungsional yang ada saat ini.
Catatan Bibliografi : halaman 59-62
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi
Target Pembaca Umum
Lokasi Akses Online
 
 

Karya Terkait

  • Deskripsi varietas unggul palawija / penyusun, L. Wirajaswadi, Andri Nurwati
  • Diskripsi varietas unggul padi / L. Wirajaswadi, Andri Nurwati
  • Prospek bertanam nilam : wangi baunya, mudah budidayanya, nyata untungnya / penulis, Andri Daniel ; editor, Nayla
  • Tutup Serentak : seperti mendapat komando pasar pagi tampak tutup serentak berkenaan dengan perayaan hari Natal
  • Intensif bertanam semangka tanpa biji : manisnya laba semanis rasa buahnya / penulis, Andri Daniel ; editor, Ari
  • Alat musik silotong : Dayak Bidayuh Jagoi Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat / Lisyawati Nurcahyani, Tutup Kuncoro
  • Kreasi dari Tutup Botol
  • Pekan Apresiasi pertambangan dan Energi telah di tutup Sekjen Departemen Pertambangan Drs. Sigit di Departemen Pertambangan
  • Seri Makanan Paling Laku Dijual - Pastel Tutup
  • Kreasi-Kreasi Unik dari Tutup Botol