| Abstrak |
PRAKTIK BERWUDHU, MANDI, DAN TAYAMUM (THAHARAH) A. PENGERTIAN, LANDASAN, DAN TATA CARA BERWUDHU Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid (1960: 7) berkata, “Kaum muslimin sepakat bahwa bersuci dalam pandangan agama ada dua macam. Yaitu bersuci dari hadas dan bersuci dari kotoran. Mereka juga sepakat, bahwa bersuci dari hadas ada tiga macam, yaitu wudhu, mandi, dan tayamum.” Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Murthada Muthahhari dalam bukunya Pengantar Ilmu-Ilmu Islam (2003: 69) yang mengatakan bahwa kebersihan itu ada dua macam. Bersih dari kotoran dan polusi jasmani, kotoran eksternal yang noninheren (tidak melekat): dan bersih secara spiritual dari polusi inheren). Kebersihan pertama, tubuh, pakaian, dan benda-benda lainnya, yaitu bersih dari sepuluh kotoran meliputi air seni, tinja, darah, mani, jenazah, dan bangkai, dan lain-lain yang diistilahkan najasah. Berwudhu adalah mengandung kebersihan dari hadas, yaitu kotoran Spiritual atau polusi inheren. Secara harfiah, wudhu berarti bersih atau indah: dan berarti pula membersihkan sejumlah anggota tubuh untuk menghilangkan hadas kecil. Sayyid Sabig dalam Kitab Figh As-Sunnah Jilid I, |