Sampul
Cite This                Tampung       
Jenis Bahan Monograf
Judul Kontestasi merebut kebenaran Islam di Indonesia / penulis, Dr. Aksin Wijaya ; editor, Dr. H. Abdul Wahid Hasan
Judul Asli
Judul Seragam
Pengarang Aksin Wijaya, 1974- (penulis) (penerjemah) (editor) (penulis) (penerjemah) (editor)
Abdul Wahid Hasan, H. (editor)
Edisi Cetakan pertama, September 2019
Pernyataan Seri
Penerbitan Yogyakarta : IRCiSoD, 2019
Deskripsi Fisik 228 halamam : ilustrasi ; 20 cm
Jenis Isi teks
Jenis Media tanpa perantara
Jenis Wadah volume
Informasi Teknis
ISBN 978-623-7278-01-3
ISSN
ISMN
Subjek Islam - Indonesia - Sejarah
Islam - Indonesia - Perkembangan
Abstrak Humanisme adalah keyakinan bahwa setiap orang harus dihormati secara person, sebagai manusia dalam arti sepenuhnya, bukan karena pintar, bodoh, buruk, tampan, asal usul daerah, negara, etnis, suku, ras, budaya dan agama yang berbeda-beda. Humanisme berarti menghormati orang lain dalam identitasnya, dengan keyakinan-keyakinan, kepercayaan –kepercayaan, cita-cita, ketakutan-ketakutan, dan kebutuhan-kebutuhannya. Humanisme merupakan prespektif di mana seseorang dihormati bukan karena ciri-ciri atau kemampuan-kemapuannya, melainkan semata-mata karena seorang manusia. Humanisme menolak untuk bertindak kejam terhadap orang lain, baik atas nama bangsa maupun agama. Peneguhan kembali nilai-nilai kebangsaan etis-humanis melalui pendidikan karakter itu dapat membantu terciptanya kembali kesadaran bersama sebagai bangsa yang lahir dari kucuran darah para pejuang dan pendiri bangsa Indonesia. Karena kebangsaan kita adalah kebangsaan etnis-humanis yang dilandasi nilai-nilai moralitas agama (Ketuhanan yang maha esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab) yang tercantum dalan Pancasila dan UUD 1945, maka posisi agama mempunyai peran penting bagi penguatan visi kebangsaan etnis-humanis tersebut. Islam imani yang dipeluk mayoritas bangsa Indonesia harus menjadi contoh tentang bagaimana sejatinya hidup di Negara Kesatuan yang berideologi Pancasila dan ber-Bhineka Tunggal Ika. Umat Islam imani harus menghormati keberadaan penganut agama lain, seperti Hindu Budha, Protestan, kKatolik dan Khonghucu, serta penganut kepercayaan yang banyak bertebaran di Indonesia ini. Mereka harus ditempatkan sebagai warga negara Indonesia yang sama dan sejauh mungkin menghindari panggilan yang berbau teologis dengan menyebut mereka kafir. Buku ini menganalisis secara kritis-apresiatif argument para pemikir muslim yang tergabung dalam pemikiran Islam ekslusif, inklusif dan pluralis di Indonesia tentang esensi Islam dan sikap al-qur’an terhadap penganut Yahudi dan Nasrani.
Catatan Indeks
Bibliografi : halaman 199-214
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi
Target Pembaca Umum
Lokasi Akses Online
 
 

Karya Terkait

  • Menatap wajah Islam Indonesia / Dr. Aksin Wijaya ; editor, Dr. Abdul Wahid
  • Menalar Islam : menyingkap argumen epistemologis Abdul Karim Soroush / penulis, Prof. Dr. Aksin Wijaya ; editor, Dr. Abid Rohmanu
  • Menatap wajah Islam Indonesia / Dr. Aksin Wijaya ; editor, Dr. Abdul Wahid
  • Satu islam, ragam epistemologi / penulis, Aksin Wijaya ; editor, Muhammad Ali Fakih
  • Nalar kritis keberagamaan / Abid Rohmanu, Aksin Wijaya, Lukman Santoso Az, Murdianto An Nawie, Sutejo ; penyunting, Dr. Abid Rohmanu, M.H.I
  • Metode Kritik Filsafat Ibnu Rusyd / pengarang, Dr. Muhammad Atif al-Iraqi ; penerjemah, Dr. Aksin Wijaya ; editor, Rusdianto
  • Menggugat otentisitas wahyu Tuhan : [kritik atas nalar tafsir gender] / Aksin Wijaya ; editor, M. Zainal Abidin
  • Berislam dengan berkemanusiaan / penulis, Dr. Aksin Wijaya, S.H., S.Ag., M.Ag., Nur Rif’ah Hasaniy, Tati Nur Pebiyanti ; editor, Muhammad Ali Fakih
  • Ragam jalan memahami Islam / penulis, Dr. Aksin Wijaya ; editor, Yusrianto
  • Menalar islam: menyingkap argumen epistemologis Abdul Karim Soroush dalam memahami Islam / Dr. Aksin Wijaya; editor, Dr. Abid Rohmanu