| Abstrak |
Wanita dikenal dengan manusia multitasking, yang mana ia mampu melakukan tugas ganda dalam waktu yang bersamaan. Berbeda dengan laki-laki yang terbiasa fokus dengan satu hal, wanita bisa menanggung lima hal yang menurut laki-laki tidak begitu berat untuk dilakukan. Meskipun belum tentu seorang laki-laki mampu melakukan hal yang sama. Siang hari ia akan sibuk dengan urusan tangganya, sementara malamnya ia juga harus berurusan dengan keuangan yang menjadikan diri mereka seperti seorang sekretaris, atau sejenis manajer keuangan. Ibu rumah tangga, selain mengurusi anak dan suaminya, tentu saja ia akan mengurusi keuangan keluarga, akan lebih berat jika ibu ini adalah seorang ibu tunggal. Di era modern ini banyak wanita karier, yang mana mereka lebih banyak berada di luar setelah anak mereka berumur sekian. Tidak ada masalah jika hal itu sudah disepakati oleh keluarganya. Tapi ia tetap tidak bisa melupakan dirinya sebagai ibu yang harus memeras air susu, sekalipun air susu itu diendapkan dalam kulkas dan tidak langsung ia berikan lewat putingnya. Kasih sayang inilah yang mendorong para ibu untuk bekerja lebih keras. Bekerja di rumah, maupn bekerja untuk menghasilkan uang dan masyarakat kita kerap menyebutnya dengan membantu suami. Kesempurnaan bagi wanita tidak pernah didapat dengan mudah. Wanita punya banyak versi. Wanita di mata media, di mata sosial, masyarakat, di mata agama. Versi yang berbeda akan menciptakan perlakuan yang berbeda pula. Seorang wanita harus menentukan versinya sendiri; apakah ia berharga atau tidak sama sekali |