Jenis Bahan |
Monograf |
Judul |
Jamiru perjalanan spiritual orang Irarutu / pengarang, Annisah Aprilla dan 11 orang lainnya ; editor, Umar Werfete |
Judul Asli |
|
Judul Seragam |
|
Pengarang |
Umar Werfete (pengarang) (editor) Annisah Aprilla (pengarang -) - (Gunung nabi dan perjalanan spiritual) Joko Rianto (pengarang -) - (Sirusa dan pesta adat anak sulung) Nafiz Zaky Dzaluly (pengarang -) - (Ukur hidung dan nikah adat) Siti Rukmana Nonci (pengarang -) - (Dabfi, totok sagu ala orang Irarutu) Kholik (pengarang -) - (Panen pala ala orang Irarutu) Deprilia Amini (pengarang -) - (Wabisan, rumah persalinan tradisional) Fadilah Romadhon (pengarang -) - (Dube, lambang kemakmuran orang Irarutu) Naniek N. Mafiroh (pengarang -) - (Tali penyambung pesan dan pemanggil hujan) Fatkhu Rosyid (pengarang -) - (Cerita lisan: jejak Islam di Teluk Arguni) Siti Nurhidayati (pengarang -) - (Fenetiruma sang penakluk) Waode Elmawati Alfa (pengarang -) - (Ompu Wuna, legenda pulau Tugumawa)
|
Edisi |
Cetakan pertama, Februari 2019 |
Pernyataan Seri |
|
Penerbitan |
Yogyakarta : Deepublish, 2019
|
Deskripsi Fisik |
xiv, 76 halaman : ilustrasi ; 25 cm
|
Jenis Isi |
teks
|
Jenis Media |
tanpa perantara
|
Jenis Wadah |
volume
|
Informasi Teknis |
|
ISBN |
978-623-209-109-2
|
ISSN |
|
ISMN |
|
Subjek |
Masyarakat - Teluk Bintuni
|
Abstrak |
Orang Irarutu menetap di Teluk Bintuni hingga Kabupaten Teuk Bintuni. Mereka menyebut diri mereka sebagai matutu yang berarti manusia sejati. Manusia itu harus menjadi manusia sejati. Itulah visi filosofis kehidupan orang - orang Irarutu. Setiap orang harus berproses dalam kehidupan keseharian mereka. Hal ini disimbolkan melalui ritual adat dalam masyarakat Irarutu seperti ritual wegur nenun dan nyet jagafi. Ritual wegun nenun adalah ritual ukur hidung atau ritual masa peralihan menjadi manusia dewasa untuk setiap anak perempuan. Sedangkan ritual nyet jagafi adalah ritual memberi makan anak lelaki dengan berbagai jenis makanan tabu bagi mereka. Ritual tersebut memiliki hubungan dan kaitan dengan matutu dalam hidup mereka. Kehidupan orang Irarutu juga mempratikkan metode penyembuhan secara tradisional seperti magaera dan wabisan, rumah persalinan tradisional yang masih tetap dipakai di era modern ini. Ada juga perjalanan spiritual menuju gunung nabi, dimana orang - orang Irarutu meyakini disanalah asal usul peradaban manusia. orang Irarutu juga memiliki folklore seperti Nafinemat dan Ompu Wuna, Nafinemat adalah julukan untuk raksasa pemangsa manusia yang dibunuh oleh lelaki yang bernama Fenetiruma. Melalui buku ini pembaca dapat mengenali kehidupan orang Irarutu dengan keunikan budaya yang mereka miliki. |
Catatan |
Gunung nabi dan perjalanan spiritual / Annisah Aprilla -- Ukur hidung dan nikah adat / Nafiz Zaky Dzaluly -- Sirusa dan pesta adat anak sulung/ Joko Rianto -- Dabfi, totok sagu ala orang Irarutu / Siti Rukmana Nonci -- Panen pala ala orang Irarutu / Kholik -- Wabisan, rumah persalinan tradisional / Deprilia Amini -- Dube, lambang kemakmuran orang Irarutu / Fadilah Romadhon -- Tali penyambung pesan dan pemanggil hujan / Naniek N. Mafiroh -- Cerita lisan: jejak Islam di Teluk Arguni / Fatkhu Rosyid -- Fenetiruma sang penakluk / Siti Nurhidayati -- Ompu Wuna, legenda pulau Tugumawa / Waode Elmawati Alfa
|
Bahasa |
Indonesia |
Bentuk Karya |
Bukan fiksi |
Target Pembaca |
Umum |
Lokasi Akses Online |
|