Abstrak |
Yunjae lahir dengan kondisi otak yang disebut Alexithymia yang membuatnya sulit untuk merasakan emosi seperti ketakutan atau kemarahan. Dia tidak memiliki teman, tetapi ibu dan neneknya yang setia tidak terganggu oleh kondisinya. Rumah kecil mereka di atas toko buku bekas ibunya dihiasi dengan catatan tempel berwarna-warni yang mengingatkannya kapan harus tersenyum, kapan harus mengatakan "terima kasih," dan kapan harus tertawa. Yunjae tumbuh puas, bahkan bahagia, dengan keluarga kecilnya di ruang yang tenang dan damai ini. |