| Abstrak |
Kota adalah rumah besar dan Rumah merupakan kota kecil. Kata- kata yang berasal dari Aldo van Eyck ini menggambarkan betapa kompleksnya persoalan kota yang menjadi rumah kita bersama. Bukan hanya kota saja, tetapi juga penduduk yang ada didalamnya dengan segala aneka macam problem yang ada serta dibatasi oleh lahan yang terbatas. Buku ini berisi kumpulan artikel, baik yang sudah diterbitkan surat kabar atau media, maupun yang tidak diterbitkan antara medio 2013-2019. Isu yang diulas mengenai dinamika Kota, urbanisasi, kemacetan, perumahan, Ruang Terbuka Hijau dan permukiman. Artikel yang ditulis ini merupakan bentuk kepedulian terhadap Isu perkotaan dan segala aspek yang melingkupinya, termasuk di dalamnya permukiman, dimana menurut UN Habitat di tahun 2050, lebih dari 85 % penduduk dunia tinggal di perkotaan, termasuk di dalamnya Indonesia. Problem-problem perkotaan selalu menggiring kepada problem sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang erat terkait dengan kehidupan manusia. Pengklasifikasian megapolitan, metropolitan, kota besar dan lainnya semestinya tetap menjadi rujukan bagi para pengambil keputusan dalam merencanakan penyediaan infrastruktur dasar. Dialog yang ada di buku ini mengupas beberapa cerita kota. Meskipun di sini dominan yang dibahas Kota Yogyakarta dan Kawasan Perkotaan-nya (KPY), dan sedikit kota lain. Kami percaya jika permasalahan yang ada juga jamak terjadi di kota-kota lain di Indonesia. Mudah-mudahan dialog yang ada dalam buku ini akan membawa kita semua ke dalam perspektif baru dalam memikirkan dan merencanakan kota. Kota dapat menjadi engine of growth, akan tetapi perlu kesabaran dan waktu dalam menatanya. |