Sampul
Cite This                Tampung       
Jenis Bahan Monograf
Judul Tigo Jangko/ Imelda ; penyunting Luh Anik Mayani ; ilustrator Dadang Surya
Judul Asli
Judul Seragam
Pengarang Imelda (penulis)
Luh Anik Mayani (penyunting)
Dadang Surya (ilustrator)
Edisi
Pernyataan Seri
Penerbitan Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2018
Deskripsi Fisik vii, 55 halaman : ilustrasi ; 20 cm
Jenis Isi teks
Jenis Media tanpa perntara
Jenis Wadah volume
Informasi Teknis
ISBN 978-602-437-457-8
ISSN
ISMN
Subjek Cerita rakyat - Tanah Datar
Abstrak 27997/PN-MUSEUM/12 Tigo Jangko merupakan nama desa di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Penulis tertarik mengangkat judul Tigo Jangko karena banyak perubahan yang telah terjadi di desa ini. Perubahan tersebut digambarkan melalui tokoh fiktif bernama Masri (Jutuli) yang hidup pada masa sebelum dan setelah kemerdekaan. Pada sekitar tahun 2000 Desa Tigo Jangko sudah sangat maju dan berkembang. Semua itu karena keberadaan bisnis peternakan ayam petelur. Kejayaan Desa Tigo Jangko sejak tahun 2000-an berkembang pesat. Usaha peternakan ayam petelur menyulap sebuah kampung yang dulu sangat tertinggal menjadi maju. Bagaimana tidak, dulu pada era 1970-an penduduk Tigo Jangko miskin dan tertinggal, baik dari segi ekonomi maupun pendidikan. Semua itu dialami oleh tokoh Jutuli kecil yang harus meninggalkan bangku pendidikan karena tidak adanya biaya untuk sekolah. Pada akhirnya Jutuli dapat menyaksikan perubahan setelah mengalami hidup di masa penjajahan dan setelah kemerdekaan. Walaupun umur Jutuli hampir 80 tahun saat ini, dia sangat bangga karena semuanya sudah berubah. Tiga dasa warsa sudah dilewatinya dengan banyak perubahan. Sekarang kampungnya sudah menjadi pusat perekonomian. Keberadaan peternakan ayam di Tigo Jangko sudah sampai pada masa kejayaannya. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya rumah-rumah permanen dengan segala jenis model, baik jenis minimalis maupun rumah bertingkat. Sejak tahun 2000 rumah panggung sudah tidak terlihat karena semuanya sudah permanen dengan model terbaru. Potret negeri Tigo Jangko masa lalu dan sekarang sangat jauh berbeda. Saat ini jika berkunjung ke negeri Tigo Jangko yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Kecamatan Lintau Buo, kita tidak akan menjumpai jalan-jalan yang becek atau penuh lumpur karena semua sudah diaspal dan disemen. Gedung-gedung sekolah dan perkantoran juga terlihat megah, bahkan sebuah gedung yang baru dua tahun ini dibangun "Rumah Tenun berlantai lima. Gambaran Desa Tigo Jangko sebelum dan sesudah kemerdekaan sangat jelas dalam penceritaan yang mengangkat tema perubahan lanskap perdesaan menjadi perkotaan. Dengan menghadirkan tokoh Masri atau Jutuli terlihat Tigo Jangko dulu dan sekarang.
Catatan
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi
Target Pembaca Anak menjelang remaja
Lokasi Akses Online
 
 

Karya Terkait

  • Teka-teki si enam jari /Ni Luh Swandari
  • Bercocok tanam kacang tanah Bogor / Dadang MA.
  • Taman seribu matahari / oleh Ni Luh Swandari
  • Teka-teki si Enam Jari /Ni luh Swandari ; ilustrasi, Solihin S
  • Putri Tujuh : Cerita Rakyat dari Maluku / Adi Syaiful Mukhtar ;penyunting Luh Anik Mayani, ilustrator, Zora
  • Gunung / Nisaul Fahmi
  • Miskosepsi siswa SMP dalam menyelesaikan soal perkalian dan pembagian berbentuk cerita / peneliti, Made Susilawati, Ni Luh Putu Suciptawati, I Gusti Ayu Made Srinandi
  • Aku bisa pakai sepatu = I can wear shoes by myself / Ali Muakhir
  • Aku berani bertanya = I dare to ask / Nia Kurniawati ; ilustrasi, Dadang Rahmat
  • Teka teki si enam jari / Ni Luh Swandari