Abstrak |
Memahami Al-Qur’an ibarat menyelami lautan. Manusia tidak mungkin menyelami lautan tanpa kesiapan mental dan material. Dasar lautan tidaklah sedatar lapangan bola. Begitu pula dengan Al-Qur’an, tidak mungkin bisa dipisahkan dari Ulumul Qu’ran. Buku ini memuat dua belas topik Ulumul Qur’an yaitu, Nuzul al-Qur’an, Asbab al-Nuzul, Makkiyah-Madaniyyah, Nasakh (Nasikh-Mansukh), Qira’at Sab’ah, Ahrus Sab’ah (Sab’ah Ahruf), I’jaz Al-Qur’an, Munasabah al-Qur’an, Fawatih al-Suwwar, Amtsal al-Qur’an, Qasam al-Qur’an. Buku ini meski ditujukan untuk mahasiswa yang menempuh matakuliah atau ilmu tafsir Al-Qur’an, namun substansinya begitu relevan untuk dibaca masyarakat umum karena membahas ekstrimisme agama di mana salah satu akar ekstrimisme agama adalah tekstualitas pemahaman terhadap ayat-ayat suci Al Qur’an. Padahal sebagai kitab paling agung sepanjang zaman, Al-Qur’an tidak bisa dipahami secara tekstual saja. Ada ilmu tafsir, ada ilmu mantiq, ada ilmu balaghah, hermeneutika, dan banyak lagi alat untuk memahami maksud al-Qur’an. Buku ini meliputi dua belas bab yang disusun secara sistematis. Dalam bidang Ulumul Qur’an, buku ini disajikan seperti buku Al-Muharrar fi Ulum al-Qur’an karya Musa’id al-Thayyar. Yang membuatnya berbeda dengan buku-buku ilmu tafsir al-Qur’an lain yakni di setiap bab penulis memberikan tawaran penelitian secara lebih mendalam berkaitan dengan tema pembahasan. |