Jenis Bahan |
Monograf |
Judul |
Memburu jejak TKP : based on true story / Agung Utomo, SH ; penyunting, Reymond |
Judul Asli |
|
Judul Seragam |
|
Pengarang |
Agung Utomo, 1979- (pengarang) Reymond (penyunting)
|
Edisi |
Cetakan pertama |
Pernyataan Seri |
|
Penerbitan |
Pontianak : Derwati Press, 2018
|
Deskripsi Fisik |
217 halaman : ilustrasi ; 21 cm
|
Jenis Isi |
teks
|
Jenis Media |
tanpa perantara
|
Jenis Wadah |
volume
|
Informasi Teknis |
|
ISBN |
978-602-7855-34-2
|
ISSN |
|
ISMN |
|
Subjek |
Kejahatan - Identifikasi Forensik, Ilmu Kejahatan, Pengusutan
|
Abstrak |
Dibuku kedua ini penulis mengajak dan berbagi pengalaman dalam bidang olah tempat kejadian perkara khususnya kasus pembunuhan atau penemuan mayat. Mengungkap kasus demi kasus dengan menggunakan metode Scientific Crime Investigation ( SCI ) bahkan dengan segala petunjuk atau barang bukti yang mungkin buat sebagian orang tidak berguna dalam proses pengungkapan. Kisah pengungkapan kasus pembunuhan ini tak jarang membuat haru petugas ketika berhadapan/melihat korban pembunuhan, namun sebagai petugas Kepolisian harus bersikap profesional dan bisa menempatkan diri. Kejelian dan sensitifitas terhadap TKP wajib dimiliki setiap petugas bagaimana melihat situasi TKP apakah benar-benar terjadi ataukah sebuah rekayasa. Pengungkapan kasus ini hampir tak jauh beda seperti kisah-kisah fiksi polisi detective, dimana korban yang ditemukan ditempat-tempat tertutup dan bahkan minim saksi apalagi barang bukti tapi niat baik selalu diridhoi ALLAH SWT. Ada prinsip dalam menuntut ilmu yang penulis pegang sampai sekarang “Jangan lihat siapa yang menyampaikan tapi lihatlah apa yang akan disampaikannya”karena pengalaman adalah guru yang paling penting dalam menambah pengetahuan.Umur dan pendidikan bukanlah jaminan untuk seseorang dianggap hebat atau mahir tapi pengalaman yang secara terus meneruslah guru yang paling bagus. Di dalam buku ini penulis membahas bagaimana pengalaman menjadi anggota INAFIS dan berhadapan dengan mayat busuk,berulat dan bahkan harus kekamar jenazah sendirian hanya untuk mengambil sidik jari korban dan memeriksa tanda-tanda kematian korban. |
Catatan |
Bibliografi : halaman 213-214
|
Bahasa |
Indonesia |
Bentuk Karya |
Bukan fiksi |
Target Pembaca |
Umum |
Lokasi Akses Online |
|