Judul |
Nunggu teka dan cerita lainnya / Erlina Primadani, Setyoning Widya Pramesti, Yulfi Y Sake, Sevy Kusdianita, Niswahikmah, Ipnu Rinto Noegroho, Saad Pamungkas, Riski Diannita, Erlina Primadani, Ilham Pahlevi, Dede Suprayitno, Richa Miskiyya, Amaliya Khamdanah, Luthfita Adrikni Suryani, Sony Adams; penyunting, Sevy Kusdianita |
Abstrak |
Kumpulan cerpen ini bisa menyuguhkan cerita-cerita lain tentang menunggu, tentu akan sangat menarik. Masing-masing penulis menemukan caranya sendiri memaknai menunggu, masing-masing pun punya sudut pandang berbeda. Meskipun masih bergerak pada ranah sentimental dan belum menemukan variasi lain, namun penyajian kreasi ini merupakan upaya untuk membuka perspektif tentang menunggu. Media literature seperti ini adalah wujud kemerdekaan manusia, selama manusia masih mau menulis. Disanalah ada harapan untuk manusia, segenap apapun zaman tersebut. Dan yang membuat manusia menjadi manusia, adalah dari tulisannya. Seorang creator wajib bergelut dan bergulat dengan kehidupan, karena disanalah ketajaman visi penciptaan akan lahir. Jadi tantanglah waktu dan kehidupan! Menunggu, memiliki perspektif yang bermacam-macam, sehingga menarik untuk dibaca seperti menunggu teka, menunggu kedatangan, atau lebih dari itu, menunggu kelahiran. Pastilah kaya, harusnya kaya! Karena manifestasi dari kelahiran bisa saja tidak berwujud manusia atau abstrak cinta, melainkan hal-hal yang mendalam, seperti kematian misalnya. Karena bahwasanya kehidupan ini merupakan penantian kita atas kematian yang mutlak akan datang, namun ada cerita apa di waktu menunggu itu. |