Jenis Bahan |
Monograf |
Judul |
Hamka: retorika Sang Buya/ penulis, Emhaf; penyunting, Sony Adams |
Judul Asli |
|
Judul Seragam |
|
Pengarang |
Emhaf (pengarang) Sony Adams (penyunting)
|
Edisi |
|
Pernyataan Seri |
|
Penerbitan |
Yogyakarta: Sociality, 2017 Yogyakarta : PT Anak Hebat Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
304 halaman : ilustrasi ; 20 cm
|
Jenis Isi |
teks
|
Jenis Media |
tanpa perantara
|
Jenis Wadah |
volume
|
Informasi Teknis |
|
ISBN |
978-602-6673-66-4
|
ISSN |
|
ISMN |
|
Subjek |
Hamka, -- biografi -- 1908-1981
|
Abstrak |
Hamka menulis dengan melakukan perantauan. Melalui perantauan, ia mendapatkan banyak kontak pemikiran dan kebudayaan. Sebagai seorang nasionalis, peran sertanya dalam menjadi ketua MUI tidak dapat dipungkiri, ia berani memberikan kritik kepada presiden Soekarno, meski setelah itu ia dipenjara. Tidak ada dendam yang dilahirkan oleh Hamka. Ia tetap menulis meskipun di dalam penjara. Ia menuntaskan tafsir Al-Azhar di dalam selnya. Dan, ketika ia bebas, ia sama sekali tidak merasa benci kepada Soekarno. Bahkan, pada kematian Soekarno, Hamka-lah yang menyalatinya. Perjalanan yang menjadikannya penulis sekaligus Ulama, dan lebih dari itu sebagai penjaga adat Minangkabau, telah menjadikan Hamka sebagai Hamka yang dikenal saat ini. Tulisan dan pemuikirannya abadi meskipun raganya telah mendekam di liang lahat. |
Catatan |
Bibliografi : halaman 302-303
|
Bahasa |
Indonesia |
Bentuk Karya |
Tidak ada kode yang sesuai |
Target Pembaca |
Umum |
Lokasi Akses Online |
|