Jenis Bahan |
Monograf |
Judul |
Unta / penulis, Wiwien Widyawanti ; ilustrator, M. Isnaeni |
Judul Asli |
|
Judul Seragam |
|
Pengarang |
Wiwien Widyawanti (penulis)
|
Edisi |
Cetakan ke-1, Oktober 2017 |
Pernyataan Seri |
Seri kisah binatang dalam Al-Quran |
Penerbitan |
Bandung : Penerbit Pelangi Mizan, 2017 Bandung : Mandira Dian Semesta (MDS), [tahun distribusi tidak teridentifikasi]
|
Deskripsi Fisik |
20 halaman : ilustrasi berwarna ; 10 cm
|
Jenis Isi |
teks bentuk tiga dimensi
|
Jenis Media |
tanpa perantara
|
Jenis Wadah |
volume objek
|
Informasi Teknis |
|
ISBN |
978-602-6633-44-6
|
ISSN |
|
ISMN |
|
Subjek |
Unta Iman kepada Allah
|
Abstrak |
Menceritakan kisah Nabi Saleh dan unta betina. Nabi Saleh diutus oleh Allah untuk menyeru ke kaum Tsamud. Sebuah kaum yang mayoritas bekerja sebagai petani, penggali sumur dan penggembala. Kaum Tsamud ingkar terhadap nikmat yang Allah berikan. Mereka tidak menyembah Allah, melainkan menyembah berhala. Mereka tak akan percaya atas apa yang dikatakan Nabi Saleh hingga apa yang mereka mau tercapai. Bahkan diantara mereka ada yang minta pada nabi Saleh untuk membuktikan jika beliau adalah Rasul Allah harus dapat mengeluarkan seekor unta betina yang sedang hamil dari batu. Kemudian nabi Saleh memohon kepada Allah dan doanya dikabulkan. Tiga hari berselang, unta betina itu melahirkan seekor unta jantan. Unta jantan pun selalu mengikuti induknya kemanpun perginya. Kedua unta itu merupakan simbol kasih sayang. Orang-orang begitu menyukainya.Mereka semua menundukkan kepala memuliakan Allah. Namun ada sebagian yang tetap ingkar dan berniat membunuh unta tersebut. Mereka menyuruh Qaydar untuk membunuhnya. Keesokan harinya, saat unta betina dan unta jantan menuju padang rumput yang hijau, tempat biasa kedua unta itu pergi, unta-unta itu dihadang oleh Qaydar dan membunuhnya tanpa belas kasihan. Ketika Nabi Saleh dan pengikutnya hendak melihat unta, mereka tak menemukannya lagi kecuali tanah yang berlumuran darah. Seketika itu pula, awan hitam muncul di kaki langit. Namun Kaum Tsamud tidak mau meminta maaf kepada Nabi Saleh meski mereka telah membunuh unta betina itu. Mereka juga tak mau bertobat kepada Allah. Bahkan mereka mengadakan pertemuan lagi, berencan untuk membunuh Nabi Saleh dan keluarganya. Kemudian mereka juga akan menyiksa para pengikutnya. Sebelum mereka melakukan pembunuhan lagi, peistiwa aneh terjadi. Awan hitam berkumpul di langit sehingga lembah dan pegunungan benar-benar gelap gulita. Ketika tengah malam, petir manghantam sangat kuat dan menghancurkan kaum Tsamud tanpa tersisa kecuali Nabi Saleh dan pengikutnya. |
Catatan |
Buku dikemas dalam bentuk boneka (Puppet Book)
|
Bahasa |
Indonesia |
Bentuk Karya |
Fiksi |
Target Pembaca |
Anak prasekolah / taman kanak-kanak |
Lokasi Akses Online |
|