Abstrak |
Menyusuri garis sejarah, pada zaman Nusanara, nenek moyang bangsa Indonesia, para pelaut Bugis, telah singgah hingga ke Madagaskar, Afrika. Pada masa koloial, Belanda mendatangkan pula para soldadu (serdadu) hitam dari Afrika ke Hindia Belanda. Pada masa modern, Mesir hadir sebagai sahabat yang memberi dukungan penuh bagi kemerdekaan Indonesia. Tahun 1955, melalui Kaa, Indonesia menjadi negara yang menghimpun negara-negara Asia-Afrika menyerukan tekad kemerdekaan. Kendati Afrika minim sumber sejarah, namun tak berarti nirkisah. Buku ini mencoba menatukan potongan-potongan kisah sejarah Afrika yang terserak, menarik, sekaligus menyentuh. Terbagi dalam tujuh mosaik: Religi dan mitor; Budaya dan tradisi; Geografis dan demografis; Sosial dan pendidikan; Militer dan politik; Sisi lain para pengusaha; dan Konstelasi global |