Jenis Bahan |
Monograf |
Judul |
Oerip Soemohardjo : bapak tentara yang dilupakan / Tim Majalah Historia ; editor, Hendri F. Isnaeni |
Judul Asli |
|
Judul Seragam |
|
Pengarang |
Hendri F. Isnaeni (editor) Tim Majalah Historia (penulis)
|
Edisi |
|
Pernyataan Seri |
Seri historia |
Penerbitan |
Jakarta : Penerbit Buku Kompas, 2019
|
Deskripsi Fisik |
xii, 138 halaman : ilustrasi ; 19 cm
|
Jenis Isi |
Teks
|
Jenis Media |
Tanpa Perantara
|
Jenis Wadah |
Volume
|
Informasi Teknis |
|
ISBN |
978-602-412-860-9
|
ISSN |
|
ISMN |
|
Subjek |
Oerip Soemohardjo, -- 1893-1948
|
Abstrak |
Oerip lahir pada tanggal 22 Februari 1893, ia menyandang nama Muhammad Sidik, seorang bocah yang enerjik tapi sangat mbeling dan susah diatur. Tak ada yang menyangka, bocah ini kelak menentukan jalannya sejarah militer Indonesia. Ketertarikan pada dunia militer mendorongnya masuk Sekolah Militer Meester Cornelis di Batavia (kini Jakarta). Kariernya di Tentara Kerajaan Hindia Belanda KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) terbilang moncer. Dia berhasil menjadi mayor, pangkat tertinggi di antara tentara bumiputra. Kariernya tamat setelah datang Jepang. Proklamasi 17 Agustus 1945 menyeret Oerip Kembali ke dunia militer. Pada Oktober 1945, Oerip didapuk sebagai Kepala Staf Oemoem (KSO) TKR. Pada 12 November 1945, Oerip membuat semacam konferensi yang dihadiri eks KNIL dan eks PETA (Pembela tanah air) di Yogyakarta. Dari konferensi inilah muncul nama Soedirman sebagai Panglima Besar TKR, sementara Oerip tetap menjabat KSO. Oerip Soemohardjo wafat pada tanggal 17 November 1948. |
Catatan |
Indeks
|
Bahasa |
Indonesia |
Bentuk Karya |
Tidak ada kode yang sesuai |
Target Pembaca |
Umum |
Lokasi Akses Online |
|